PROBLEMATIKA OKNUM HABIB YANG MERUSAK MARWAH AJARAN NABI MUHAMMAD
PROBLEMATIKA OKNUM HABIB YANG MERUSAK MARWAH AJARAN NABI MUHAMMAD
Penulis : Syekh Syarif Ali Keramatullah Alkaf
Saat ini negara Indonesia dihebohkan atau viralnya berita penyerangan atau persekusi yang disinyalir terhadap Gus Fuad Flered (KH Muhammad Fuad Riyadi).
Beliau merupakan seorang tokoh ulama dari nahdatul ulama yang berani menyuarakan adanya oknum para habaib yang merusak marwah adab akhlak yang diajarkan oleh Rasullulah Shallallahu alaihi wasallam.
Maraknya perilaku sebahagian oknum yang kerap melakukan kekerasan dan melakukan ujaran kebencian, fitnah dan persekusi serta melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan dibeberapa daerah termasuk Kalimantan Selatan, Inilah justru merusak citra dari keturunan Rasullullah sendiri seseorang yang mengatakan dirinya sayyid atau habib harus dibuktikan dengan adanya keterangan dari Lembaga nasab yang resmi dan berbadan hukum.
Ada sebagian oknum habib mengklaim bahwa satu satunya di Indonesia Lembaga Nasabnya Paling benar, padahal di negara Indonesia ada delapan Lembaga Nasab Resmi berbadan hukum mendapatkan SK kementerian Hukum dan HAM RI diantarnya Lembaga Nasab Salatin Asyrof Azzahro trah kesultanan nusantara, Lembaga Nasab asyrof azmatkhan ahlulbayt Internasional.
Dari oknum habib tersebut seakan akan kelembagaan nya merupakan Lembaga yang paling suci dan selalu mengklaim kalau ada syarif, sayyid atau habaib yang memiliki buku paspor dari Lembaga Nasab lain dikatakannya habib palsu dan ini bertentangan dengan norma agama dan norma hukum yang ada di negara Indonesia yang mencoreng nama baik para habaib yang benar-benar berdakwah mengajarkan kemurnian ajaran dari Rasulullah.
Pernah terjadi dikalimantan selatan ada oknum habaib yang membawa sekelompok orang dengan menyerang, memukul dan mempersekusi dan menjelek jelekan dengan ujaran kebencian dan yang lebih ironisnya ada oknum habib dari kota Banjarmasin yang menyerang para syarif dari trah kesultanan Nusantara yang sudah memiliki legalitas hukum , memiliki buku paspor Nasab dan manuskrib kuno, situs-situs makam sejarah dan memiliki manakib keluarga besar ahlulbayt pada saat mengadakan acara haul dan pembacaan Maulid Nabi.
Oknum habib tersebut tidak mencerminkan seorang habib dan patut dipertanyakan kehabiban nya karena Rasulullah tidak pernah mengajarkan kekerasan dan melarang umat-umatnya melakukan fitnah yang keji, sedangkan kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.
Menurut keterangan syarif Ali Keramatullah Alkaf seorang mursyid thariqot dan ketua koordinator divisi hukum dzurriyat raja sulthan se-Nusantara dimanapun kita berada baik syarif, sayyid atau habib maka mereka harus menjadi warga negara yang baik dan berdakwah secara santun dan menghormati perbedaan pendapat dengan ulama atau masyarakat setempat dan mengikuti semua aturan yang ada ditempat tersebut ”di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung” ujarnya
Ada pembagian kedudukan sebagai ahlulbayt
Ahlul kisa yaitu rasullullah, sayyidah Fatimah Azzahro, sayyidina Ali ,Imam Hasan dan Imam Husin (ahlulbayt yang disucikan sesuci sucinya oleh Allah.
Ahlulbayt yaitu orang orang yang mendapat keistimewaan dan keutamaan serta kedudukan tinggi dari Allah Swt dimana Allah SWT telah membersihkan dosa dosa mereka serta mensucikan mereka sesuci sucinya.
Dzurriyat Rasullulah di sebut juga keturunan Nabi kata dzurriyah berasal dari dzarrah yang bisa berarti benih atau benda sangat kecil . Dzurriyah berarti benih manusia atau keturunan berupa darah sebagai Nasab yang tersambung kedarah Rsullulah dan dzurriyat Rasulullah ini bisa melakukan dosa dan kesalahan artinya tidak suci.