Pelantikan Panitia Pilkakam Diduga Ilegal, Camat RJS Disinyalir Kebanyakan Bengong.
Tulang Bawang.–
Kumparan88news.com.–
Viral pemberitaan puluhan media online terkait kisruh kelakuan kurang profesionalnya oknum Badan Permusyawaratan Desa/Kampung (BPD/BPK) kampung Bumi Ratu kecamatan Rawa Jitu Selatan (RJS) Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
Proses pelantikan panitia pemilihan kepala kampung (Pilkakam) di kampung Bumi Ratu menjadi tanda tanya publik, pasalnya diduga proses perekrutan anggota panitia Pilkakam disinyalir asal tunjuk aja.
Hal ini di buktikan, bahwa Lihun ketua BPK kampung Bumi Ratu seminggu lebih sebelum acara pelantikan Panitia Pilkakam pada Rabu tanggal 7 Juni 2023 sedang jatuh sakit dan di infus di rumahnya,
Hal ini juga dikeluhkan oleh sebagian warga kampung Bumi Ratu yang merasa tidak di libatkan di dalam PENJARINGAN ASPIRASI warga terkait siapa-siapa warga yang mau di angkat menjadi anggota panitia Pilkakam kampung Bumi Ratu.
Ketika hal itu di pertanyakan awak media kepada Romli Camat Rawa Jitu Selatan (RJS) apakah sudah mengetahui bahwa panitia Pilkakam dilantik sudah sesuai aturan yang ada dan sudah di pertanyakan ke BPK kampung Bumi Ratu apakah sudah melakukan penjaringan aspirasi ke warga.
” Iya mas saya sudah kasih tau BPK surat edaran aturan dari Bupati, bahwa salah satu larang anggota panitia pilkakam tidak boleh ada hubungan keluarga dengan calon kakam.” kata Romli. melalui via telepon seluler kepada awak media.
Jumat (09/06/2023).
Ketika awak media mempertanyakan lagi apakah pak camat ada bertanya apakah ada kegiatan dari BPK melakukan penjaringan aspirasi warga yang berminat menjadi anggota panitia pilkakam, dengan agak kebingung Romli menjawab ;
” Kalau itu saya kurang tau, yang saya tau nama-nama anggota panitia pilkakam sudah di catat di kertas dan di panggil satu persatu oleh ketua BPK.” jelas camat lagi.
Disinyalir kurang pahamnya dan kurang cermatnya seorang camat di dalam melakukan pengawasan dan pemberitahuan kepada BPK menjadi tanda tanya besar dan di tanggapi berbagai pihak.
Andika Penggiat Anti Korupsi, ketua DPD BAIN HAM RI kab.Mesuji, dan paralegal dari kantor Hukum Jefri JRS MANOPO., S.H.,M.A
angkat bicara ;
” Saya masih berfikir jangan-jangan camat itu kebanyakan main Hp sehingga sering bengong, apa tidak di tanyakan kepada jajaran BPK sudah melakukan penjaringan aspirasi ke warga belum, kalau ada kapan dan siapa-siapa saja yang sudah mendaftar, sudah berapa kali rapat, mana berita acara rapat jajaran BPK selama melakukan penjaringan aspirasi warga.
Jangan sibuk habis anggaran tapi kegiatan tidak ada.” ujar Andika di Bandar Lampung di kantor Redaksinya Media Nasional Tigabelasdetik.com.
Jumat (09/06/2023).
” Kami berharap kepada Pemerintah Daerah Tulang Bawang untuk kedepannya bisa menunjuk seorang camat yang cekatan dan lincah dan jangan terlalu tua. Biar ada inovasi dan gebrakan yang di lakukan. ini apa yang kita tanyakan kepada pak camat lain pula yang di jawab.” pungkas Andika lagi.
Lebih lanjut terkait ketua BPK kampung Bumi Ratu yang sering sakit, secara administratif dan Hukum perlu di pertanyakan apakah keputusan yang di ambil oleh ketua BPK masih bisa di pertanggung jawabkan apa bila ada permasalahan yang timbul di kemudian hari, ini legal atau Ilegal…?
” Biarlah ini proses sudah terjadi, walaupun menurut pak camat masih bisa di rubah terkait kepengurusan panitia Pilkakam, tetapi menurut saya sudah tidak perlu lagi.Tetapi kalau nanti di kemudian hari ada masalah maka yang perlu kita laporkan ya jajaran pengurus BPK nya.
Kenapa bisa begitu ?
Ya tadi, coba tunjukan bukti proses dari awal pemilihan kepengurusan panitia Pilkakam yang berjumlah 15 orang itu, karena hasil pengumpulan data dan informasi serta investigasi yang kami lakukan banyak oknum yang bermain, kalau terjadi kisruh saya yang akan melaporkan jajaran BPK ke Hukum.” tandas Andika lagi.
” Harapan kita semua semoga pesta Demokrasi Pilkakam ini berjalan dengan lancar, aman dan sukses, ini Negara Hukum tidak ada yang kebal Hukum, tidak ada deking-dekingan, orang grot, orang beduit, kenal pejabat atau saudara pejabat, Saya yang di depan menghadapi oknum-oknum tersebut.
Benar katakan benar, salah katakan salah.
Kalau tidak bisa berbuat baik, minimal jangan buat kejahatan.
itu sudah prinsip hidup.”
ujar Andika menutup percakapan.
(Tim).
Bersambung.