SEJARAH MESJID PARA SYARIF ATAU SAYYID DAN ZURIYAT KERABAT SULTAN SURIANSYAH

SEJARAH MESJID PARA SYARIF ATAU SAYYID DAN ZURIYAT KERABAT SULTAN SURIANSYAH
Penulis: Syarif Ali Keramatullah Alkaf
Dalam kesempatan ini Dr. (c) Syarif Muhammad Hamdani Alkaf.SH,, MH mengatakan banyak orang yang tidak mengetahui dan tidak mengenal ada sebuah mesjid Tertua setelah mesjid Sultan Suriansyah, Mesjid Tertua kedua yang didirikan sekitar pertengahan abad ke-17 yang didirikan oleh para zuriyat Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam seorang Mufti di Kesultanan Banjar yang bernama Syekh Al Arifbillah Mufti Syarif Abdurrahman Alkaf Bin Syarif Ahmad alkaf ” Ujarnya.
Dikatakannya Makam keramat Beliau disamping Mesjid tersebut berjarak kurang lebih 10 meter Bersama-sama dengan para Syarif atau Habaib diantaranya Syarif Muhammad Ali Ba’alawi Al Husaini atau yang dikenal dengan Datu Runggo yang terletak Taluk Masjid di bantaran sungai Martapura di jalan Panglima Batur Kelurahan Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan yang mana menjadi cikal bakal Mesjid Jami Sungai Jingah.
Pada tahun 1910 Masehi saking penuhnya para jamaah sehingga jamaah sampai keluar lapangan yang hendak sholat jumat berjamaah di mesjid dan pada saat itu bangunan mesjid tertua tersebut sudah banyak yang rusak sehingga para zuriyat Rasulullah dan tokoh masyarakat yang ada di tempat tersebut bekerja sama dan gotong royong merenovasi bangunan mesjid itu.
Jarak antara Mesjid tertua tersebut dengan Mesjid Jami Sungai Jingah sekitar kurang lebih 200 meter, dulunya Mesjid tertua ini dinamai Mesjid Jami Asal Cahaya Bintang kemudian sekarang ini bernama mushola Sinar Mesjid setelah dibangun dan didirikan Mesjid Jami Sungai Jingah pada tahun 1934 Masehi.
Terlebih di karenakan banyaknya yang sholat baik masyarakat setempat maupun para pedagang yang berdagang disekitaran bantaran sungai Martapura yang dikenal oleh masyarakat sekarang dengan sebutan Pasar Lama.
Pada saat masyarakat ingin membangun mesjid jami sungai jingah Syarif Abdullah Alkaf dan para Syaraif ( Habaib ) lainnya beserta tokoh masyarakat ingin mencari dimana tanah yang akan dibangun sebuah mesjid ( mesjid Jami sungai jingah ), maka semua berunding bermusyawarah konon akhirnya diputuskan lah bahwa beduk Mesjid asal Cahaya Bintang di larutkan kesungai martapura atau disekitar Taluk Masjid apabila beduk Mesjid tersebut berhenti disitulah akan dibangun Mesjid, kurang lebih sekitar 4 hari beduk tersebut berhenti di Darat maka disitulah dibangun mesjid Jami sungai singah yang berjarak kurang lebih sekitar 200 meter dari Mesjid Asal Cahaya Bintang sampai sekarang berdiri sebuah Mesjid Jami Sungai Jingah dengah Megah dengan ukiran Ciri khas Banjar.
Bukti Sejarah dan fakta nyata sampai sekarang disekitar Mushalla Sinar mesjid banyak Makam Makam keramat Para Syarif, Sayyid atau habib serta zuriyat sulthan Suriansyah dengan Situs makam berupa Nisan Nisan Besar dan unik dari batu Asli yang tidak ada didapatkan Nisan makam serupa di zaman Sekarang ini.
Makam Keramat tersebut oleh Seluruh Ahli waris atau Zuriyat ahlubayt maupun Zuriat Masyaikh mendirikan sebuah Yayasan yang diberi nama “ YAYASAN ZURIYAT AL-HABIB ABDURRAHMAN ALKAF DAN ZURIYAT AHLUBAYT DAN AULIA MAHABBATUL WUJUD ANNUBUWWAH RASULULLAH “.yang telah mendapatkan SK dari kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, yang mana jelas artinya Berbadan Hukum.
Oleh karena itu Makam keramat tersebut dilindungi oleh Hukum dan HAM Republik Indonesia dan Bersinergi dengan Lembaga Salatin Asyrof azzahro trah kesultanan Nusantara dan juga Bersinergi dengan Lembaga Himpunan dzuriyyat Radja Sultan Se- Nusantara.( HDRSN ).
Adapun nama-nama para habaib tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Assyekh Al-Arifbillah Syarif Alhabib Abdurrahman Alkaf
Assyekh Syarif Ahmad Alkaf bin Assyekh Syarif Abdurrahman Alkaf
Assyekh Syarif Abdullah Alkaf bin Assyekh Syarif Ahmad Alkaf
Assyekh Syarif Muhammad bin Assyekh Syarif Ahmad Alkaf
Assyekh Syarif Maulana Abdurrahman Assegaf bin Assyekh Syarif Ahmad Assegaf
Syarif Muhammad Ali Azmatkhan (Datu Ronggo)
Syarif Muhammad Azmatkhan
Syarif Ahmad Azmatkhan
Syarif Salim Azmatkhan
Pangeran Syarif Muhammad Ismail Azmatkhan
Pangeran Syarif Ja’far Bahasyim bin Pangeran Syarif Husin Bahasyim
Syarif Hamid Bahasyim
Syarif Ahmad Bahasyim
Syarif Abdul Latif Alhadad
Syarif Muhammad Ibrahim Alaydrus
Alhabib Muhammad Lutfi Azmatkhan
Sayyid Syarif Hidayatullah Alhadad
Syarif Jamaluddin Azmatkhan
Assyekh Syarif Bustami Azmatkhan
Assyekh Ahmad Kursidi Azmatkhan
Alhabib Muhammad Noor Alaydrus
Assyekh Muhammad As’ad Alaydrus
Assyekh Muhammad Hasan Azmatkhan
Assyekh Balauddin Alaydrus
Syarif Muhammad Arsyad Azmatkhan
Syarif Umar Ali Azmatkhan
Assyekh Syarif Ahmad Azmatkhan
Assyekh Syarif Abdul Syukur
Assyekh Syarif Abdul Hamid Azmatkhan
Pangeran Rangga Kusuma
Sayyid Husin Azmatkhan
Syarif Ahmad Azmatkhan
Syarif Muhammad Azmatkhan
Assyekh Syarif Abdurrahman Azmatkhan
Assyekh Syarif Ahmad Alfatih Azmatkhan
Assyekh Sulaiman Kurdi Azmatkhan
Assyekh Ja’far Shodiq Azmatkhan
Assyekh Hasan bin Assyekh Ja’far
Assyekh Mahmud Karim Alaydrus
Syarif Ahmad Alaydrus
Syarif Muhammad Salim Alaydrus
Assyekh Muhammad Ma’sum
Assyekh Badruddin
Syarif Abdul Latif Azmatkhan
Syarif Ahmad Faruq Azmatkhan
Syarif Muhammad Thohir Azmatkhan
Syarif Ahmad Jamaluddin Azmatkhan
Syarif Husin Azmatkhan
Syarif Muhammad Ro’uf
Assyekh Muhammad Masri Azmatkhan
Syarif Muhammad Rasyid Azmatkhan
Syarif Ahmad Nawawi Azmatkhan
Syarif Muhammad Nurullah Azmatkhan
Assyekh Syarif Alfatih Muhammad
Assyekh Maulana Malik Ibrahim Azmatkhan
Assyekh Syarif Muhammad Hidayatullah
Syarif Khalid Kurdi Alaydrus
Syarif Zainal Abidin Alaydrus
Assyekh Abdurrahman Azmatkhan
Pangeran Rangga Kusuma
Pangeran Penghulu Muhammad Semman
Pangeran Haji Amirul Mu’minin
Assyekh Syarif Andi Karaeng Sangga
Assyekh Syarif Abdul Hamid Azmatkhan.
Selanjutnya Hamdani Alkaf menjelaskan Makam- Makam keramat tersebut Makam Tertua para Syarif dari trah kesultanan Banjar di Banjarmasin yang beralamat di jalan Antasan kecil timur Berbatasan dengan jalan panglima Batur atau jalan Taluk Masjid di bantaran sungai Pasar Lama atau seberang jalan dari Mesjid Jami Sungai Jingah ” Tutupnya. (*)