MANAQIB SYEKH MURSYID MURABBI ILMULLAH ” Abah Muhammad Arsyad (Kai Paiwakan)
MANAQIB SYEKH MURSYID MURABBI ILMULLAH ” Abah Muhammad Arsyad (Kai Paiwakan)
Kalsel – As Syekh Al Arifbillah Abah Muhammad Arsyad (kai paiwakan), lahir di Birayang Barabai Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, telah berpulang ke rahmatullah pada hari Jumat, pukul 03.00 subuh, pada tanggal 01, bulan Muharram 1425 H, bertepatan pada tanggal 20 Februari 2004 ,wafat di usia 83 tahun, ditempat atau dirumah beliau Jalan Teluk Tiram Darat Antasan Raden Gang Reformasi, Banjarmasin.
Dikebumikan pada hari Jumat di Kandangan Padang Batung, Desa Panglima Dambung Hulu Sungai Selatan.
Beliau memiliki 4 orang istri yaitu : Siti Fatimah Binti Dahlan (Istri Pertama)
Jawinah atau Mama Lamak (Istri Kedua) Hatimah atau Mama Anum (Istri Ketiga) Siti Musliha atau Mama Mumus (Istri Ke Empat).
Manaqib yang dibacakan oleh murid Syekh Al Arifbillah Abah Muhammad Arsyad (Kai Paiwakan) yaitu, Dr. Syekh Syarif Hamdani Alkaff dengan kesimpulan sebagai berikut :
Wajib para jamaah atau murid murid mencintai kepada mursyid murrobi nya secara dzohir batin Wajib para jamaah atau murid murid mengamalkan ilmu syariatullah, tarikatullah, hakikatullah, ma’rifatullah , ma’rifatul ibadah dan ma’rifatul huruf yang telah diajarkan oleh syekh mursyid murobbi kita.
Para jamaah atau murid murid mencontoh adab akhlak yang telah dipraktekan oleh syekh mursyid murrobi kita.Para jamaah atau murid murid disunnahkan menjalani udzlah atau khalwat sebagai mana yang diajarkan oleh syekh mursyid murobbi kita
Para jamaah atau murid murid disunahkan mengikuti napak tilas tempat tempat dimana syekh mursyid murobbi menjalankannya. Para jamaah atau murid murid hendaklah mengamalkan wasiat dan nasehat nasehat dari syekh mursyid murrobi kita.
Para jamaah atau murid murid hendaklah mahabbah kepada syekh mursyid murobbi dan membantu kepada anak cucu keturunan syekh mursyid murrobi kita sesuai dengan keikhlasan dan kemampuan kita.Diantara keramat Syekh Al Arifbillah Abah Muhammad Arsyad (kai paiwakan).
Beliau pernah mengalami mati suri sebanyak 6 kali dan beliau pernah menggendong guru beliau melewati sungai Nagara Hulu Sungai Selatan, ketika Belanda mau menangkap beliau.
Beberapa murid dan masyarakat sebagai saksi hidup pernah melihat beliau memecah tubuh menjadi 7 bagian ” Ketika abah Muhammad Arsyad (kai paiwakan) tidur badan beliau terangkat sekitar 1 meter dari tempat tidur beliau, itu langsung disaksikan oleh murid beliau bernama Syekh Syarif Hamdani Alkaff, kemudian beliau pernah membuka pakaian beliau nampak terlihat di dada beliau Baitullah, kemudian tampak makam Rasulullah.
Beliau mengeluarkan cahaya dikepala seperti bulan purnama kemudian terbelah dua, sebelah berada di atas telapak tangan kanan, sebelahnya berada diatas telapak tangan kiri di Setiap pengajian atau muzakarah ilmullah tidak ada satupun jamaah yang berbicara saat mendengarkan muzakarah beliau.
-Syekh Muhammad Arsyad (kai paiwakan) adalah murid kesayangan dari Syekh H. Zainal Ilmi Al Banjari.
Demikian manaqib ini disampaikan agar menjadi tabaruq dan menjadi sebab Allah turunkan rahmad dan kasih sayangnya, semoga kita semua bisa menteladani ajaran ilmu dan amal beliau agar kita selamat dunia akhirat dalam keridhaan Allah. ( Red )