Study Tour SMAN 1 Merak Aji, Patut Diduga Meraup Untung Besar, dan Dikuatirkan Menjadi Ajang Pungli Berjamaah ?
”
Study Tour SMAN 1 Merak Aji, Patut Diduga Meraup Untung Besar, dan Dikuatirkan Menjadi Ajang Pungli Berjamaah ?
Tulang Bawang.–Study tour adalah kegiatan belajar yang di lakukan oleh sekelompok siswa atau mahasiswa dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman, kegiatan ini sering di lakukan sebagai bagian dari studi atau kursus yang sedang di jalani.
Musim study tour biasanya banyak dimanfaatkan oleh setiap sekolah untuk melakukan perjalanan studi yang biayanya cukup mahal, dengan segala cara dan di tambah intimidasi dari pihak sekolah kepada siswa-siswi bahwa nantinya ada beberapa bidang studi/mata pelajaran yang kena POINTS (penilaian kurang) bagi siswa-siswi yang tidak ikut study tour.
Masalah study tour juga pihak sekolah jauh lebih memahami karena disinyalir sudah “TERBIASA” mengadakan nya, dan dimana ada tempat-tempat yang berpotensi mendapat keilmuannya untuk siswa-siswi juga sudah dihapal luar kepala (versi pihak sekolah), tetapi sekolah juga harus memikirkan dampak POSITIF dan NEGATIF dari kegiatan study tour tersebut.
Hal- hal terkait POSITIF dan NEGATIF nya kegiatan STUDY TOUR sudah banyak di dapat oleh awak media Tigabelasdetik.com beserta patnernya, dari hasil liputan di setiap lokasi sekolah di beberapa daerah di Indonesia.
Hal ini bisa di buktikan oleh pihak pemerintah pusat melalui Kemendikbud dan Pemerintah daerah melalui Dinas pendidikan dan kebudayaan-nya.
silahkan lakukan survey dan terjun langsung ke sekolah dan tanyakan langsung ke orang tua siswa apakah Merasa keberatan adanya kegiatan STUDY TOUR dengan biaya sampai ber- juta-jutaan..?
Pasti 90 % merasa keberatan/tidak mampu.
Seperti halnya yang sedang terjadi di salah satu sekolah menengah atas negeri satu (SMAN 1) Merak Aji Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
Data liputan dan informasi yang berhasil di himpun oleh awak media dari beberapa orang tua siswa- siswi sungguh sangat mengejutkan publik.
pasalnya biaya untuk mengadakan kegiatan study tour yang di kemas dengan nama “KARYA WISATA” tujuan Bandung dan Jogjakarta menelan biaya
Rp 2.600.000 per-siswa.
(Dia juta enam ratus ribu rupiah), dengan rincian yang tidak masuk akal dan terkesan mengadakan – ada.
Salah satu orang tua siswa yang nama dan inisial nya diminta jangan di tulis menyampaikan,
” Bayangi untuk satu siswa biaya nginap di hotel dua malam 450 ribu, iya kalau setiap kamar isinya satu siswa, tapi biasanya bisa minimal 3 orang siswa.
kalau 3 siswa dikalikan 450 ribu hasilnya sudah Rp 1.350.000 (satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah).
cepat kaya oknum kepsek nya”. ujarnya.
Rabu (01/02/2023).
Fakta di sekolah, selain biaya study tour dan biaya- biaya lain yang sangat fantastis, ada lagi biaya yang di kemas dengan nama “Rencana Pelaksanaan rangkaian ujian akhir kelas Xll” ini juga mendekati ratusan juta rupiah.
Ketua Umum DPW. BAIN HAM RI Provinsi Lampung, bapak Ferry Saputra, Ys menyampaikan tanggapannya ;
” Saya berpesan kepada sekolah yang ingin melakukan study tour, hindarin liburan yang tidak bermanfaat, karena akan membuang-buang waktu dan biaya saja,
Study tour juga harus di ganti dengan KEGIATAN yang bisa mengarahkan siswa- siswi untuk bisa ikut serta semuanya, sedangkan STUDY TOUR belum tentu semua siswa-siswi bisa ikut karena masalah biaya.” ungkapnya di rumah kediamannya di Kabupaten Tulang Bawang.
Lebih jauh ia menjelaskan, Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) akan memberikan sanksi tegas bagi sekolah yang memaksakan siswa untuk mengikuti kegiatan study tour yang di lakukan oleh pihak sekolah, apalagi banyak orang tua siswa yang merasa keberatan dan ada laporan yang masuk Kemendikbud.
“Apabila nantinya di temukan adanya pemaksaan untuk mengikuti study tour, lebih baik kegiatan tersebut di batalkan saja, takutnya nanti study tour tersebut menjadi ajang kepentingan tertentu.” imbuhnya.
Kamis (02/02/2023).
” Dalam waktu dekat ini, kami akan mengirimkan surat somasi kepada Dunawan, S.Pd oknum kepala sekolah (kepsek) SMAN 1 Meraksa Aji.
apa bila dalam 3 (tiga) hari masa kerja oknum tersebut tidak menjawab surat somasi kami, maka kami akan melaporkan secara resmi oknum tersebut kepada pihak APH”. cetus bapak Ferry Saputra lagi.
Hingga berita ini naik tayang, oknum kepsek Dunawan, S.Pd belum bisa di hubungi lagi.
Terakhir komunikasi melalui via handphone oknum kepsek hanya menyampaikan sedang ada kesibukan.
(Tim).Bersambung.
Penulis : Andika.
Pimpinan Redaksi/ penanggung jawab : Andikao