Lapor Bapak Presiden….!!! Bergelimpangan Harta Hidup Oknum Ketua Gapoktan, Para Petani Hidup Susah Minim Bantuan

Tulang Bawang.–
Kumparan88news.com.–
Publik berharap pihak terkait seperti Inspektorat, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan pihak auditor lainnya bisa memanggil dan memeriksa Muslimin oknum ketua Gapoktan Manunggal Jaya yang beralamat di kampung Bumi Ratu kecamatan Rawajitu Selatan kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
Pasalnya Muslimin oknum ketua Gapoktan tersebut baru menjabat setahun lebih sebagai ketua Gapoktan, tetapi publik di buat tercengang dengan harta kekayaan yang di milikinya, dari warga yang hidup sederhana setelah mendapatkan jabatan tanpa pemilihan hanya di tunjuk, sekarang hartanya sudah melimpah ruah, bukan hanya ada kendaraan roda dua, tetapi kendaraan roda empat juga terparkir di depan rumah.
Kasak kusuk, gunjingan sana sini dari warga kian menjadi perbincangan hangat dari mana oknum ketua Gapoktan tersebut mendapatkan harta, bukan hanya kendaran berjejer di depan rumah, sekeliling rumah juga di pagar agar bisa menyimpan dugaan sementara bantuan pemerintah yang di CURANGI.
oknum tersebut juga menumpuk bantuan dari pemerintah jenis combine harvester (alat panen padi) di samping rumahnya, seakan-akan itu adalah harta dari nenek moyangnya yang dengan sesuka hatinya dimana mau di simpen.
Kehidupan oknum ketua Gapoktan yang sukses bukan berarti para petani yang harus di bina oleh gapoktan ikut sukses, beredar kehidupan para petani yang menjerit manakala setiap bantuan pemerintah harus di tebus dengan harga yang selangit, bantuan kecil yang seharusnya gratis tetap harus di tebus dengan segala alibi dan akal bulus oknum ketua Gapoktan tersebut.
Salah satu contoh, petani yang menerima bantuan olah lahan dari program Optimalisasi Lahan sebesar Rp900 ribu per-hektar dan di bebaskan biaya menyewa combine harvester (alat panen padi) secara gratis. Kenyataannya para petani di berikan bantuan Rp600 ribu per-kk dan penyewaan combine harvester (alat panen padi) oleh petani di bebani Rp750 ribu per-hektar.
Bapak Presiden Prabowo Subianto sudah maksimal memberikan bantuan kepada rakyatnya khususnya para petani gabah agar nantinya Indonesia bisa swasembada beras untuk 5 tahun selama masa kepimpinannya.
Program yang baik, harus di rusak oleh oknum ketua gapoktan yang mementingkan isi perut dan memperkaya diri sendiri dan kroni-kroninya.
Untuk menghilangkan asumsi-asumsi di tengah masyarakat, publik berharap pihak auditor khususnya BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) bisa memeriksa transaksi keuangan dari Muslimin oknum ketua Gapoktan Manunggal Jaya beserta kroni-kroninya.
Seperti yang di sampaikan oleh beberapa petani yang tidak mau di sebutkan namanya, bercerita kalau bantuan-bantuan dari pemerintah sangat minim, dari pupuk yang tidak cukup pembagiannya tetapi harus ditebus dengan harga yang selangit. Terus menyewa combine (kombayen) sangat mahal pada hal bantuan pemerintah.
” Kami bingung juga bang, nyewa kombayen harus bayar Rp750 ribu sampai satu juta.
Sama aja kita menyewa dari luar atau menyewa milik pribadi. Kalau di tanya alasan buat biaya perawatan. Masa alat baru setiap bulan harus rusak…? ” ujar bapak “P” dengan wajah sedih.
Di tempat dan waktu yang sama, para petani lainnya juga ikut angkat bicara, menyampaikan curahan hatinya.
” Selain Kombayen bang, pupuk subsidi kami tebus juga sangat mahal ada yang 155 sampe 165 per sak bahkan bisa lebih dari situ. Nanti kalau kita mengeluh takut tidak di kasih lagi.” tutur bapak “J” lagi.
Kamis (22/05/2025).
Harapan publik kepada instansi terkait seperti dinas pertanian kabupaten dan Provinsi, inspektorat dan BPK RI agar bisa meng-evaluasi kinerja oknum ketua Gapoktan tersebut. Jangan sampai hal ini menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat khususnya para petani gabah
Hingga berita ini naik tayang menjadi konsumsi publik, oknum ketua Gapoktan tersebut tidak berkenan menerima telpon dari awak media. Maka hak jawab dan perimbangan dalam pemberitaan sudah di tolak.
(Tim).
“Setiap Narasumber yang akan memberikan informasi baik secara lisan, tertulis dan disertai data-data yang mendukung akan DIJAGA dan DILINDUNGI indentitas diri -nya sampai kapanpun.”
Berita bersambung.
Penulis/pimpinan redaksi/penanggung jawab : Andika.