Diduga Korupsi Dana Desa, Kepala Kampung Sido Makmur Sulit Ditemui Wartawan

Tulangbawang.–
Kumparan88news.com.–
Kepala Kampung Sido Makmur, Mujiaman, Kecamatan Penawar Tama, Kabupaten Tulangbawang, menjadi sorotan publik setelah diduga menghindari awak media yang ingin mengkonfirmasi pengelolaan Dana Desa. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (16/4), dan menimbulkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat.
Beberapa jurnalis dari media online dan cetak mengaku kesulitan menemui Mujiaman, baik di kantor kampung maupun di kediaman pribadinya. Mereka berupaya melakukan konfirmasi terkait laporan warga soal penggunaan dana desa yang dianggap tidak transparan.
“Sudah kami datangi berkali-kali, baik ke rumah maupun ke kantor, tapi beliau tak pernah ada. Dihubungi lewat HP juga tak direspons,” ungkap salah satu wartawan lokal.
Tak hanya awak media, warga pun mengalami hal serupa. MJ, salah seorang warga Kampung Sido Makmur, menyampaikan keluhannya karena tidak dapat bertemu langsung dengan sang kepala kampung.
“Saya sudah beberapa kali ingin ketemu pak lurah, ke kantor dan ke rumahnya, tapi nggak pernah ada. Padahal saya ini warganya sendiri,” ujar MJ saat dimintai keterangan.
MJ menambahkan, dirinya memiliki keperluan pribadi yang ingin dibicarakan langsung dengan Mujiaman. Namun, selama beberapa bulan terakhir, sang kepala kampung seolah menghilang dan sulit diakses masyarakat.
Sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan minimnya pembangunan dan tidak adanya pelibatan warga dalam musyawarah desa. Mereka menilai pengelolaan Dana Desa tidak transparan dan tidak berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kampung ini nggak ada perubahan sejak dia menjabat. Musyawarah nggak melibatkan warga, pembangunan nihil, jalan malah makin rusak,” ujar seorang warga lain yang enggan disebut namanya.
Keluhan demi keluhan itulah yang mendorong sejumlah wartawan melakukan investigasi mendalam. Namun, setiap upaya untuk mengkonfirmasi ke Mujiaman selalu menemui jalan buntu.
Situasi ini memunculkan dugaan bahwa Mujiaman takut kebobrokannya terbongkar jika terlalu banyak bicara kepada publik. Banyak pihak menilai bahwa Mujiaman belum memahami sepenuhnya tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala kampung.
Tugas kepala kampung tidak hanya sebatas administrasi, melainkan juga menyangkut pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat, serta pengelolaan keuangan dan aset desa secara akuntabel dan terbuka.
Pemerintah Kecamatan Penawar Tama dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Tulangbawang diharapkan segera turun tangan memberi pembinaan kepada Mujiaman dan para kepala kampung lainnya soal pentingnya transparansi dan keterbukaan.
Lebih dari itu, desakan juga datang dari elemen masyarakat agar Inspektorat, Polres, dan Kejaksaan Tulangbawang menyelidiki dugaan korupsi Dana Desa di Kampung Sido Makmur yang disebut-sebut telah berlangsung sejak lama.
Jika benar terbukti adanya penyelewengan dana, maka proses hukum harus ditegakkan demi keadilan dan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah desa.
Mujiaman sebagai pemimpin kampung seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat, bukan justru menjadi sosok yang menghindar ketika diminta pertanggungjawaban publik.
(*).