Hasil Survey Poltracking : Elektabilitas Radityo Egi Pratama Jauh Diatas Elektabilitas Nanang Ermanto.
Lamsel. —
Kumparan88news.com.–
Apakah dengan hasil survey poltracking ini bisa tergambar siapa yang bakal jadi Bupati Lampung Selatan 2024-2029 ini?
Setelah mencermati hasil survey Poltracking tersebut, maka dapat tergambar dengan jelas bahwa Paslon 02 diprediksi akan memenangkan Pilkada Kabupaten Lampung Selatan tahun 2024.
Dengan mengalahkan Paslon 01. Kalo prediksi ini benar, maka Paslon 02 lah yang kelak akan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan Periode 2024-2029. Prediksi didasarkan atas hasil survey yang mana Paslon 02 mengalami trend kenaikan yang signfikan sejak Juli, September dan Oktober 2024.
Pasangan Calon 02 Bupati Radityo Egi Pratama dan Calon Wakil Bupati Syaiful Anwar sejak Juli 2024, elektabilitas Egi secara pribadi masih diangka rendah, yaitu 17,1%, kemudian angka elektabilitasnya naik tajam menjadi 48,2% ketika telah berpasangan dengan Syaiful Anwar pada September 2024, dan elektabilitas Paslon 02 ini kembali naik signifikan menjadi 51,1% pada Oktober 2024.
Sedangkan sebaliknya, Paslon 01 justru mengalami penurun yang juga signifikasn sejak Juli, September dan Oktober 2024. Pada Juli 2024 elektabilitas Nanang Ermanto 73,4%, Kemudian September 2024 saat Nanang telah berpasangan dengan Antoni Imam elektabilitasnya turun diangka 45,3%, dan Oktober 2024 elektabilitas Paslon 2 kembali turun diangka 43,8%.
Prediksi bahwa Paslon 02 akan memenangkan Pilkada Lampung Selatan diperkuat dengan hasil elektabilitas masing-masing figure calon bupati Lampung Selatan, yaitu Nanang Ermanto mendapatkan angka eletabilitas 43,1% dan Radityo Egi Pratama 49,6%. Hasil memperlihatkan jarak elektabilitas Raditya Egi Pratama lebih unggul signifikan atas Nanang Ermanto. Sementara yang Tidak tahu sebesar 7,3%. Kemudian semakin dipertegas lagi dengan elektabilitas Paslon 01 dan 02 yang semakin memperlihatkan keunggulan tinggi pada Paslon 02 dibandingkan Paslon 01, dimana Paslon 02 mendapatkan angka elektabilitas 51,1% sedangkan Paslon 01 angka eletabilitasnya sebesar 43,8%.
Dengan sisa masa kampanye relatif tinggal 30 hari,, apa yang harus dilakukan oleh masing masing paslon? dalam menjaga dan meraih kemenangan merebut suara rakyat lamsel
Sisa waktu 30 hari untuk masa kampanya memang sangat tidak memadai untuk memperbaiki elektabilitas Paslon yang elektabilitas rendah dan cenderung turun.
Dan sebaliknya, ini menguntungkan bagi Paslon yang memiliki elektabilitas tinggi dan cenderung naik. Oleh karena dengan masa kampaye singkat, Paslon 01 dan 02 harus memanfaatkan sisa waktu kampanye dan optimalisasi sumber daya yang dimiliki dalam rangka pemenangan Pilkada serentak.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh kedua Paslon, yaitu:
Pertama, manfaatkan hasil survey tentang isu public dan rekomendasinya dalam rangka menaikkan elektabilitas, seperti respon terhadap isu-isu yang menjadi perhatian utama para pemilih, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lapangan pekerjaan, dan lainnya.
Kedua, konsolidasi dengan maksimal mesin politik pemenangan, baik tim sukses, relawan, partai politik, tokoh masyarakat dan jaringan sosial politik lainnya.
Ketiga, manfaatkan pemetaan dan intervensi taktis pada kantong-kantong/segmen suara yang masih terbuka untuk berubah sikap dan pilihan politiknya.
Keempat, tetap diaktifikan secara optimal berbagai media kampanye baik online maupun offline.
Kelima, isu-isu dan peristiwa-peristiwa nasional yang sejalan dengan visi, misi dan agenda kerja paslon agar dimanfaatkan untuk memperkuat sikap politik pemilih yang akan berdampak terhadap penguatan elektabilitas masing-masing paslon.
Apakah ada potensi rebound atau anti klimaks elektabilitas bagi masing masing paslon?
Situasi dan kondisi saat ini yang memungkinkan terjadinya rebound atau anti klimaks memang belum terlihat. Situasi politik, sosial dan ekonomi, baik nasional dan local, yang cenderung stabil memang menutup peluang terjadinya rebound atau anti klimaks elektabilitas. Kondisi ini cenderung menguntungkan Paslon 02 sebagai penantang incumbent, karena Paslon 02 seperti memberikan harapan baru perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan Paslon 01 dalam hal incumbent semakin ditinggalkan pemilih yang ditandai dengan merosotnya trend elektabilitas sebagaimana diperlihatkan dengan hasil survey Poltracking. Penurunan angka elektabilitas Paslon 01 yang sakaligus incumbent sebenarnya representasi dari kekecewaan masyarakat Lampung Selatan yang tidak puas dengan kinerja incumbent selama memerintah.
Masyarakat Lampung Selatan tidak merasakan hasil-hasil pembangunan, baik di sektor pendidikan, Kesehatan, infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan sebagainya, lapangan pekerjaan, usaha ekonomi rakyat dan lainnya. Oleh karena itu, pola trend elektabilitas sebagaima hasil survey Poltracking ini membawa pada Kesimpulan bahwa potensi terjadinya rebound atau anti klimaks elektabilitas paslon kecil kemungkinan terjadi, sehingga dengan pola elektabilitas yang stabil, maka Paslon 02 diprediksi kuat akan menjadi pemenang pada pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Lampung Selatan.
(*).