PERJALANAN SEJARAH WAHANTEN TRAH PADJADJARAN HINGGA KESULTANAN BANTEN

Sabtu, 25 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PERJALANAN SEJARAH WAHANTEN TRAH PADJADJARAN HINGGA KESULTANAN BANTEN

Tangsel – Banten merupakan kadipaten di bawah pajajaran,dahulunya. Sedangkan yg pertama memimpin Banten dan juga pendiri Kadipaten Banten, adalah Prabu Bahu Jaya, dari keturunan keluarga Raja sunda, dan bergelar/di di sebut pucukumun, bukan Raja, karena Banten saat itu adalah daerah kadipaten (Raja Mandala).

Pucukumun, adalah nama gelar pemimpin,bukan nama orang, kalau di jawa biasanya di sebut Adi Pati. Jadi, pucukumun bukanlah nama orang. Pucukumun/Adipati,kalau sekarang setingkat gubernur.

Waktu peristiwa Maulana Hasanuddin, yg jadi pucukumun Banten, adalah pamannya Sultan Maulana Hasanuddin, yg bernama Arya Surajaya.

Arya Surajaya, sebelum jadi pucukumun, adalah beliau menjabat sebagai Ajar Domas. Lalu beliau naik pangkat setelah kompetisi, menjadi pucukumun dan bergelar Arya Suranggana. Arya Surajaya adalah paman dari Maulana HASANUDDIN, karena beliau adalah adik dari Dewi Kawunganten.

Dewi Kawunganten, dan Arya Surajaya, adalah anak dari prabu Sura Sowan (bukan surOsowan). Dan prabu Sura Sowan adalah adik dari prabu Sura Wisesa, Dan kakak dari Dewi Sura Wati.

Baik Sura Wisesa, Sura Sowan, dan Sura Wati, adalah anak anak dari Prabu Sri Aduga Maharaja Dewata Wisesa (Silih Wangi) dengan istri Dewi Kenthring Manik.

Dewi Kawunganten adalah ibunda dari Maulana Hasanuddin. Banten nama dulunya bukanlah Banten, melainkan Wahanten. Wahanten di ganti menjadi banten, itu adalah atas usulan Ki Mas jong.

Dewi Kawunganten, dan Arya Sura Jaya, lahir di Cangkuang (garut), bukan di banten. Karena ayah mereka (Prabu Sura Sowan) menjadi adipati di sana.

Dulu para sejarawan beranggapan, katanya, Syarif Hudayatullah menikahi anak (Dewi Kawunganten) nya Adipati Banten (Sura sowan). Pada hal, di catatan sejarah kuno (buku babad), Syarif Hidayatullah tidak pernah datang ke Banten, sebelum Maulana Hasanuddin menaklukkan BANTEN.

Baca Juga:  6 Dosa Besar Sistem Zonasi PPDB

Yg menulis masalah tersebut adalah seorang pedagang dan sejarawan prancis bernama ‘Claude Guilot, dan Tom Pires’ di dalam bukunya yg berjudul “BANTEN SEJARAH dan PERADABAN”, dan buku “SUMA ORIENTAL”, dan anehnya ditiru oleh sejarawan Lokal/indonesia dan pembesar negeri. Contoh, Buya Hamka dan KH. TB. Hafidz.

Orang Barat yg menulis sejarah BANTEN itu mengira bahwa BANTEN itu sama dengan daerah lainnya. Kalau anaknya itu seorang pucukumun/adipati, maka tentu ayahnya pun seorang pucukumun. Karena Arya Sura Jaya itu seorang pucukumun Banten, maka di kiranya ayahnya pun seorang pucukumun banten, padahal bukan.

Di BANTEN, seorang pucukumun di angkat melalui/ karena menang kompetisi/pertandingan, bukan karena turunan pucukumun, seperti yg terjadi di kadipaten lain.

Arya Sura Jaya (Anak prabu Sura Sowan), Adalah seorang AJAR (kepala pemerintahan setingkat Bupati atau Camat) DOMAS,dulunya. Lalu Pucukumun pertama meninggal.

Dan ketika pucukumun pertama meninggal,maka para AJAR berkumpul, untuk memilih pucukumun berikutnya melalui kompetisi. Yang menang kompetisi, adalah orang yg bakal menjadi pucukumun berikutnya.

Hal ini di tulis dalam naskah WAWACAN BANTEN GIRANG, dan Buku Babad Banten yg ditulis Ki Sandiyaman, juru tulisnya Sultan Abul Mahasin.

Maulana Hasanuddin pun, pernah di juluki/di gelari dan di panggil PUCUKUMUN oleh para AJAR dan Rakyat BANTEN, karena sudah mengalahkan (memenangkan kompetisi) Pucukumun sebelumnya, melalui kompetisi ADU JAGO.

Dan Hal ini di catat di Buku Babad Banten Tulisan ki Sandiyaman, dan Buku Banten Rante Rante, tulisannya pangeran Tubagus Ahmad.
“KULA SAKAKABEH PARA AJAR,ANUT MRING HARYA PUCUKUMUN”.

Prabu Sura Sowan adalah Adik prabu SURA Wisesa, dan adalah juga ADIPATI Tanah Cangkuang, bukan Adipati Wahanten. Dan Syarif HIDAYATULLAH, menikahi Dewi Kawunganten, di keraton CANGKUANG. Hal itu tercatat di Buku MERTA SINGA, Tulisan Pangeran CIREBON.

Baca Juga:  Dorong Peningkatan Ekosistem Electrifying Vehicle di Kalbar, PLN Hadirkan SPKLU di Hotel Mercure Pontianak*

Dan Prabu Sura Sowan, Adik Prabu Sura Wisesa, anak Prabu SRI BADUGA MAHARAJA DEWATA WISESA – SILIH WANGI, semuanya masih berAgama Sunda Wiwitan. Hal ini tercatat dalam prasasti, naskah pantun, dan buku Babad.

Oleh : R. Asyam Shobir Muyassar (Direktur Purbajati Art Institute, Pemerhati Kebudayaan Indonesia)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bravo,,!! Satgas Yonarmed 16/TK, Amankan Dua Orang PMI Non Prosedural Akibat Kedapatan Bawa 1 Seberat Gram Sabu
Ketua Badan Musyawarah Sinode Gereja Methodist Injili Pdt Ricardo Rj Palijama Ingatkan Politisi Kristen Jangan Terjebak Politik Uang
TEGAS !!! ASST.PROF.DR. DWI SENO ANGKAT SUARA TERKAIT PELAKU PENCABULAN ANAK DIBAWAH UMUR DI POLRES DEPOK
Caleg DPRD Kota Bogor Dapil 1 Tri Satini : Saya Akan memperjuangkan Pendidikan yang berkualitas Jika mendapatkan Mandat Masyarakat Bogor
Ketua Umum SPPGI H.Syamsu Alam.SE, Dorong dan Tingkatkan Ekspor Kayu Gaharu di Pasar Global
PSI Hargai Sikap Kritis dan Kejujuran Ekonom Senior Faisal Basri yang Mengakui Kekhilafannya
Kantor Hukum Kujang Lodaya Siliwangi Berpendapat, Keterangan 2 Orang Saksi Dari Tergugat, Tidak Sesuai Fakta
Walikota Bekasi mengukuhkan Pengurus Forum Komunikasi Gereja Galaxi Periode 2023 -2026

Berita Terkait

Jumat, 8 September 2023 - 14:41 WIB

Bravo,,!! Satgas Yonarmed 16/TK, Amankan Dua Orang PMI Non Prosedural Akibat Kedapatan Bawa 1 Seberat Gram Sabu

Jumat, 8 September 2023 - 09:27 WIB

Ketua Badan Musyawarah Sinode Gereja Methodist Injili Pdt Ricardo Rj Palijama Ingatkan Politisi Kristen Jangan Terjebak Politik Uang

Minggu, 3 September 2023 - 17:10 WIB

TEGAS !!! ASST.PROF.DR. DWI SENO ANGKAT SUARA TERKAIT PELAKU PENCABULAN ANAK DIBAWAH UMUR DI POLRES DEPOK

Sabtu, 2 September 2023 - 12:12 WIB

Caleg DPRD Kota Bogor Dapil 1 Tri Satini : Saya Akan memperjuangkan Pendidikan yang berkualitas Jika mendapatkan Mandat Masyarakat Bogor

Rabu, 30 Agustus 2023 - 16:59 WIB

Ketua Umum SPPGI H.Syamsu Alam.SE, Dorong dan Tingkatkan Ekspor Kayu Gaharu di Pasar Global

Berita Terbaru